Monday 19 October 2015

Is It You?

Hari ini kami akan membawa...
Nada-nada dari segala emosi yang ada di jiwa...

Bingung kan kenapa saya pakai lirik lagu itu? Saya pun. 


Maksudnya, hari ini, karena muslihat dan kasak-kusuk kaum Gazpolian, kami semua diharuskan membahas blog salah satu peserta kegiatan hore-hore Bulan Blogging ini. Karena satu dan lain hal, yang saya duga konspirasi tingkat tinggi, saya membahas orang ini.
diambil dari http://gamersofyk.tumblr.com/post/131156122837/hanya-dua-game-yang-bisa-saya-mainkan-pertama

Namanya Moddie. Bukan Moddie Juragan Kos. Bukan pula Moddie Koesnaedi. Saya cuma tahunya Moddie Yang Bukan Juragan Kos. Beliau adalah mahasiswa KTT, yang bukan Asia Afrika tapi Kajian Timur Tengah. Konon dia adalah temannya Bung Haer dan teman SD-nya Neli. Memang dunia ini selebar Daun Kelor, kata Kasino sih. 

Awalnya cukup kaget mendapatkannya. Karena Samid menyebutnya dengan si Muka Datar. "APA?" saya terbelalak. "Jadi...dia bukan Juragan Kos?" kataku berbarengan dengan petir yang menyambar.

Tapi itu dusta.

Singkat cerita, saya segera menuju blognya. Dan mencuba membaca profilnya.


Oke sip

Setelah mendapatkan gambaran, saya cuba untuk membaca tulisannya.

Kesan pertama, saya familiar dengan gaya menulis seperti ini. Alkisah jaman dahulu kala sebelum negara api menyerang, saya memiliki teman yang tipenya sama seperti bung Moddie ini. Awe namanya. Mukanya datar sukanya haha hehe tapi menjadi identitas yang lain saat berada di tulisan.

Moddie memberikan impresi yang sama. Tulisannya tenang menghanyutkan. Mengambil falsafah dari hal-hal yang dianggap sebelah mata. Mengolahnya menjadi hal yang patut untuk direnungkan. Dan direnungkan. Dan direnungkaaaaaaaaaaaaaaaaaaan. Moddie mapu membuat saya duduk tercenung saat membaca tulisannya tentang Alarm. Ada twist di situ, saya pikir dia akan membahas kerinduannya tentang alarm jam weker. Alarm dalam arti harfiah tapi justru blio membahas hal-hal lain yang menjadi alarm manusia. Sungguh menarik.

Moddie jarang mengungkapkan hal-hal mengenai privasinya. Tapi saat dia memutuskan untuk bercerita, emosi sang pembaca akan kembali diaduk aduk di-mixer untuk kemudian dipanggang. Saya pikir tulisannya tentang adiknya sangat berkesan. Mungkin karena dulu saya dikabari tentang nenek saya dengan cara yang sama. Tapi jam 4 pagi. Atau mungkin saya yang sedang kangen dengan adik sih...

Membaca tulisan Moddie, kita diajak berpikir lebih dalam tentang sesuatu. Hal yang tidak mungkin dapat saya lakukan. Kapasitas otak saya belum bisa menjangkau level berpikir bung Moddie  lebih tepatnya. Saya pun masih  belum mendapat jawaban mengapa namanya "kubik berjalan". Mengapa bukan nama yang lain, misalnya:

"Sukamainrubik" atau

"Powerrangerdariplanetnamec" atau

"makanindomiedislovenia"

Romeo Romeo where art thou, begitu kata Shakespeare....

BUKAN!

What is in a name. Nah ini dia. Ya, mungkin bagi Shakespeare nama itu tidak penting. Tapi saya pikir pasti ada arti tersendiri dari "kubikberjalan". Saya menunggu anda membahas itu, Bung Moddie Yang Bukan Juragan Kos!

Saran: cobalah untuk membuat diri anda lebih selo, misalnya jalan jalan dari Jogja-Gunung Kidul naik sepeda. Mungkin dapat memberi inspirasi tulisan yang lebih selo lagi. 
Cemilan: Menghirup oksigen.
(mune no oku ni) BGM: Oasis - Do As Infinity







No comments:

Post a Comment