Friday 23 October 2015

My Favourite Things (pt.3)

Raindrops on roses and whiskers on kittens
Bright copper kettles and warm woollen mittens
Brown paper packages tied up with strings
These are a few of my favorite things
Melanjutkan pembahasan tentang komik favorit (part 1 di sini part 2 di sini), berikut adalah komik-komik favorit saya, yang mungkin tidak akan pernah bosan dibaca


3.  Shingeki no Kyojin (Iseyama Hajime)



Alias Attack on Titan. Serial yang sedang ngehits di Negeri Sakura ini bercerita tentang perang antara manusia dan titan. Tapi mereka bukan oli atau judul film atau sejenis logam. Mereka mahluk raksasa, yang tidak punya jenis kelamin, dan hobinya memangsa manusia. 


Bukan ini

bukan ini juga

Ya gitu aja sih ceritanya (lahhhhh mba). Yang menarik adalah misteri yang menyelimutinya. Siapakah Titan itu? Darimana dia berasal? Siapa yang membangun tembok-tembok yang menjadi wilayah tinggal manusia? Colossal Titan itu dari mana dan makhluk apa itu? Kok Eren ini emo sekali? Kok Mikasa keren? Kenapa Levi harus mati?


tapi yang ini
Membaca SnK (singkatannya begitu) bagai membuka boneka matryoshka. Misteri yang ada dibuka sedikit demi sedikit. Mungkin ini taktik agar jadi panjang. Atau mungkin karena mangaka-nya Kerabat Kotak, jadi dia suka yang (((PELAN PELAN SAJA))). Pun, dengan strategi seperti itu, ditambah ceritanya yang sangat membuat penasaran, pembaca "dipaksa" untuk terus mengikuti komik ini. Dari chapter ke chapter. Dari jilid satu ke jilid berikut-berikutnya.

Perkenalan saya dengan manga ini baru dua tahun lalu. Dan impresi yang ditampilkan cukup kuat, karena saya sampai membanting tablet milik saudara sepupu, saking kaget dengan kekerasan dan kesadisan yang ditampilkan. I love gore things, I admit. Tapi jilid pertama komik ini mampu membuat saya, yang kayak gitu, syok.

Tubuh manusia yang terpotong potong.
Cipratan darah di mana-mana.
Orang-orang yang putus asa lalu bunuh diri.
Ibunya Eren yang dimakan.....ya, dimakan....






*banting GalTab*

Kekuatan lain manga ini adalah pengembangan karakternya yang sangat kuat. Dan di beberapa waktu, sangat sering malah, membangun relasi emosional yang kuat dengan pembaca. Tapi, saran saya, lebih baik jangan merasa mempunyai relasi dengan SATU PUN tokoh di komik ini. Karena bisa jadi, di volume berikutnya, karakter yang Anda sukai mati dengan cara yang mengenaskan. Atau, di beberapa kesempatan, bodoh.

Kecuali jika tokoh favorit Anda Eren, tentu saja. Tapi dia emo sekali saya tidak suka.

Komik ini sudah diadaptasi ke format lain, anime dan live-action movie. Untuk saya pribadi, adaptasi anime-nya merupakan salah satu contoh yang terbaik, dapat disandingkan dengan Rurouni Kenshin atau Patlabor (ngerasa tua ga sih tahu anime macam ini). Ya, ada bagian yang disensor di situ tapi esensi ceritanya tidak hilang. Bahkan saya bisa memahami cara kerja 3D maneuver gear dari anime-nya. Belum lagi opening designnya yang sangat keren, diiringi lagu Guren no Yumiya. Sungguh menggugah hati, karena kita bisa dengan tidak sadar ikut berteriak "JAEGER!!!"




Hmmm...kalau sudah seperti ini, saya bisa semalaman cerita tentang Shingeki no Kyojin. Jadi sebelum kebablasan dan dimarahi Nene saya sudahi saja. Tapi, camkan baik-baik anak muda, sungguh merugi engkau jika seumur-umur belum pernah membaca Shingeki no Kyojin. RUGI! *petir menyambar*

Trivia (sangat penting): Shingeki no Kyojin adalah pemenang 35th Kodansha Manga Award kategori Best Shounen Manga.  

Cemilan: Permen Davos
(mune no oku ni) BGM: edge - Perfume


No comments:

Post a Comment